Judul : Analisis Mitologi Pelaksanaan Tradisi Upacara Mujo Dusun Lubuk Betung Bengkulu
link : Analisis Mitologi Pelaksanaan Tradisi Upacara Mujo Dusun Lubuk Betung Bengkulu
Analisis Mitologi Pelaksanaan Tradisi Upacara Mujo Dusun Lubuk Betung Bengkulu
Posted by Bustanudin Lubis
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui asal-usul dilaksanakannya tradisi upacara mujo dusun dan unsur mitologi di dalamnya. Adapun metode yang digunakan deskriptif kualitatif dengan pendekatan penelitian folklor modern yakni holistik. Lokasi penelitian di Desa Lubuk Betung, Kecamatan Semidang Alas Maras, Kabupaten Seluma. Pengumpulan data digunakan teknik wawancara, pengamatan, rekaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tradisi upacara mujo dusun merupakan amanah dari poyang mereka yang harus dilakukan setiap tahun, dengan rincian tahun pertama, kedua, dan ketiga yang menjadi sembelihan adalah ayam putih dua ekor, sedangkan tahun keempat sembelihan untuk mujo dusun adalah kambing. Upacara mujo dusun diawali dengan “turun pusako” dilaksanakan pagi hari dengan seperangkat sesajian yang harus disiapkan. Sedangkan malam hari dilanjutkan dengan sedekah kebanyakan dan pementasan musik dan tari-tarian. Unsur mitos yang terungkap gotong royong, ramah-tamah, kekuatan moral, aja dumeh ‘jangan mentang-mentang’. Dengan demikian, tradisi ini juga berfungsi sebagai ajang silaturahmi, pengikat perasaan solidaritas dan kebersamaan, sebagai sistem proyeksi masyarakatnya, sekaligus menjadi hiburan pada masyarakat komunitas tersebut.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui asal-usul dilaksanakannya tradisi upacara mujo dusun dan unsur mitologi di dalamnya. Adapun metode yang digunakan deskriptif kualitatif dengan pendekatan penelitian folklor modern yakni holistik. Lokasi penelitian di Desa Lubuk Betung, Kecamatan Semidang Alas Maras, Kabupaten Seluma. Pengumpulan data digunakan teknik wawancara, pengamatan, rekaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tradisi upacara mujo dusun merupakan amanah dari poyang mereka yang harus dilakukan setiap tahun, dengan rincian tahun pertama, kedua, dan ketiga yang menjadi sembelihan adalah ayam putih dua ekor, sedangkan tahun keempat sembelihan untuk mujo dusun adalah kambing. Upacara mujo dusun diawali dengan “turun pusako” dilaksanakan pagi hari dengan seperangkat sesajian yang harus disiapkan. Sedangkan malam hari dilanjutkan dengan sedekah kebanyakan dan pementasan musik dan tari-tarian. Unsur mitos yang terungkap gotong royong, ramah-tamah, kekuatan moral, aja dumeh ‘jangan mentang-mentang’. Dengan demikian, tradisi ini juga berfungsi sebagai ajang silaturahmi, pengikat perasaan solidaritas dan kebersamaan, sebagai sistem proyeksi masyarakatnya, sekaligus menjadi hiburan pada masyarakat komunitas tersebut.
Demikianlah Artikel Analisis Mitologi Pelaksanaan Tradisi Upacara Mujo Dusun Lubuk Betung Bengkulu
Sekianlah artikel Analisis Mitologi Pelaksanaan Tradisi Upacara Mujo Dusun Lubuk Betung Bengkulu kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Analisis Mitologi Pelaksanaan Tradisi Upacara Mujo Dusun Lubuk Betung Bengkulu dengan alamat link Sapiens