Syair: Folk tale : Asal mula adat Bimbang di Tanah Rejang

Folk tale : Asal mula adat Bimbang di Tanah Rejang - Hallo sahabat puisi,pengertian dari syair dan contoh ragam syair,pengertian syair dan pantun pengertian puisi syair serta pengertian dan contoh syair alenda, Puisi, baca lagi di Pengertian syair Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Folk tale : Asal mula adat Bimbang di Tanah Rejang, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Cerita Rakyat, Artikel Folk Tale, Artikel Malayan miscellanies, Artikel OK, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Folk tale : Asal mula adat Bimbang di Tanah Rejang
link : Folk tale : Asal mula adat Bimbang di Tanah Rejang

Baca juga: sapiens, Pengertian syair


Folk tale : Asal mula adat Bimbang di Tanah Rejang

Petikan dari buku :
Abdullah Sani, Pasirah Marga Bermani Ulu
Di ketik ulang oleh :
D.tutandi indra (Four 106,7 FM)


Alkisah menurut cerita dari orang tua- tua secara turun temurun,
pada zaman dahulu kala ,
sebelum ada adat aturan bimbang ,
keadaan kacau balau,
maka dengan takdir yang maha kuasa,
timbulah dari dasar laut satu “ BUN “ (geligo kaco).
Didalamnya berisi satu gadis seten nago kepitu,
anak semang nago rayo ,
kedudukanya dilaut nan segalo miring,
dalam seribu pitung ratus,
dalam selawe tukal benang ,
setahub ombaknya naik,
sebulan ombaknya turun,
dari situlah keluarnya Bun,
isinya ketepuk lawan tari,
berisi sambai lawan gadai,
adat lawan hukum,
keburi lawan minyak.
dipercaya dari sanalah asal mula adat turun pada tua batin ,
pada tua sambai ,
turun pada bujang gadis,
maka adat itu berkupuk – kupuk,
berkaum – kaum,
barulah kerja itu jadi.
Pada waktu itu turunlah dewa mengatur adat yang ada dalam Bun tersebut,
diantarannya dewa 7 wali 9 namanya gadis sekedidi didi ,
bujang sekedidam didam,
terbitnya dari bendaro bulan meluncur dari matahari,
terbitnyo tidak gandum ibu ,
terbitnyo tidak gandum bapo.
Bun belum juga terbuka maka dewa membaca mantra dimuka Bun

“ mendering marang mapo,
mapo diparang kindang,
mapo diparang kindang ari
berdering Bun pun terbuka,
berisi ketepuk lawan tari,
adat lawan hukum ,
sambai lawan gadai,
barulah adat keluar.
Adat semata mata adat,
berisi bedak lawan pupur,
buri kelawan minyak,
sirih kelawan pinang,
bujang 40 suku rindu,
gadis 16 talen dendam.
Semua orang dalam balai iba menyanyi,
maka tarianpun dimulai.
Bimbang pertama di kersik seri dato,
mengawinkan Cerlik cerilang mato gadis seginde tarungi.
Dikandang dirawe – rawe bungo “ batas antara bujang dan gadis didalam balai “.
Dewa menetapkan pakaian untuk gadis,bujang,
nama tarian serta gerakan, nama lagu, tata tertib dan ketentuan lainya.


Cerita ini merupakan cerita turun temurun orang-orang tua pada zaman dahulu kala Yaitu cerita MASDENE dan MASTEMON cerita SANG HYANG NAGA RAYA dan cerita dalam geritan.( a.sani 1954 )

Reference :
http://books.google.co.id/books?id=A-0iAAAAMAAJ&q=a+sani+rejang+1954&dq=a+sani+rejang+1954&pgis=1


Demikianlah Artikel Folk tale : Asal mula adat Bimbang di Tanah Rejang

Sekianlah artikel Folk tale : Asal mula adat Bimbang di Tanah Rejang kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Folk tale : Asal mula adat Bimbang di Tanah Rejang dengan alamat link Sapiens
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url
Related Post
Cerita Rakyat,Folk Tale,Malayan miscellanies,OK